Tentara
Nasional Indonesia Angkatan Darat menjalin kerjasama dengan Majelis
Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, Senin 26 Mei 2014. Kerjasama
ini ditandai dengan nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Kepala
Staf TNI-AD Jenderal Budiman dan Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia,
Herry Suhardiyanto di Markas Besar Angkatan Darat, Jakarta.
"Nota kesepahaman ini merupakan landasan kerjasama di bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat dengan mengoptimalkan sumberdaya yang ada pada TNI AD dan PTN," kata Budiman dalam pidatonya.
Budiman menjelaskan, kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas TNI AD dan perguruan tinggi. Khususnya yang berkaitan dengan pertahanan negara.
"Pada suatu negara maju, sebuah temuan seperti teknologi baru, itu merupakan hasil dari militer dan perguruan tinggi," terangnya.
Menurut Budiman, TNI AD sebagai alat pertahanan negara memiliki tugas sangat penting, yakni tugas pertempuran, teritorial dan dukungan. Sedangkan tantangan negara dalam dunia global saat ini semakin kompleks, begitu pula dengan ancaman terhadap bangsa. Oleh karena itu, pertahanan negara harus semakin kuat dan berkembang sesuai zaman.
"Kita ke depan membutuhkan presisi manuver, presisi tembakan dan presisi informasi. Maka mau tidak mau kita harus menguasai informasi, teknologi, satelit dan lainnya. Ini bagian yang perlu di kembangkan," ungkapnya.
Selain penandatangan MoU, pada kesempatan ini juga diadakan focus group discussion tentang transformasi pembinaan teritorial TNI AD yang dihadiri oleh para Rektor PTN seluruh Indonesia.
"Nota kesepahaman ini merupakan landasan kerjasama di bidang pendidikan, pelatihan, penelitian, pengembangan dan pengabdian kepada masyarakat dengan mengoptimalkan sumberdaya yang ada pada TNI AD dan PTN," kata Budiman dalam pidatonya.
Budiman menjelaskan, kerjasama ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas TNI AD dan perguruan tinggi. Khususnya yang berkaitan dengan pertahanan negara.
"Pada suatu negara maju, sebuah temuan seperti teknologi baru, itu merupakan hasil dari militer dan perguruan tinggi," terangnya.
Menurut Budiman, TNI AD sebagai alat pertahanan negara memiliki tugas sangat penting, yakni tugas pertempuran, teritorial dan dukungan. Sedangkan tantangan negara dalam dunia global saat ini semakin kompleks, begitu pula dengan ancaman terhadap bangsa. Oleh karena itu, pertahanan negara harus semakin kuat dan berkembang sesuai zaman.
"Kita ke depan membutuhkan presisi manuver, presisi tembakan dan presisi informasi. Maka mau tidak mau kita harus menguasai informasi, teknologi, satelit dan lainnya. Ini bagian yang perlu di kembangkan," ungkapnya.
Selain penandatangan MoU, pada kesempatan ini juga diadakan focus group discussion tentang transformasi pembinaan teritorial TNI AD yang dihadiri oleh para Rektor PTN seluruh Indonesia.
0 comments:
Post a Comment